Dosen STAI Tgk Chik Pante Kulu, Dr. Abdul Hadi, MA, Ikut Serta dalam Pelatihan "Peran Badan Kemakmuran Masjid Dalam Pembinaan Mental Spiritual Masyarakat"

Dalam upaya untuk meningkatkan peran Masjid dalam pembinaan mental spiritual masyarakat, Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Chik Pante Kulu, Dr. Abdul Hadi, MA, ikut serta dalam pelatihan dengan tema "Peran Badan Kemakmuran Masjid Dalam Pembinaan Mental Spiritual Masyarakat" angkatan II. Acara ini berlangsung pada tanggal 05-06 September 2023 dan diselenggarakan di AULA Dekranas Aceh Besar. [Baca Selengkapnya]

9/7/2023

Aceh Besar, 06 September 2023 - Dalam upaya untuk meningkatkan peran Masjid dalam pembinaan mental spiritual masyarakat, Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Chik Pante Kulu, Dr. Abdul Hadi, MA, telah menjadi peserta dalam pelatihan dengan tema "Peran Badan Kemakmuran Masjid Dalam Pembinaan Mental Spiritual Masyarakat" angkatan II. Acara ini berlangsung pada tanggal 05-06 September 2023 dan diselenggarakan di AULA Dekranas Aceh Besar.

Dr. Abdul Hadi, MA, yang diketahui aktif sebagai pengurus Badan Kemakmuran Masjid (BKM) di Masjid Darul Aman, Desa Lampuuk, Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar, merupakan salah satu tokoh yang turut serta dalam pelatihan itu. Acara pelatihan ini merupakan bagian dari program kerja Pemerintah kabupaten Aceh Besar, yang dijalankan oleh Bagian Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat.

Pelatihan ini tidak hanya menjadi wadah untuk berbagi pengetahuan, tetapi juga sebagai forum diskusi yang berharga untuk membahas isu-isu penting seputar peran masjid dalam era modern. Beberapa materi penting yang disampaikan dalam pelatihan ini mencakup beragam aspek:

1. Peran Masjid Bagi Generasi Milenial: Tentang pandangan mendalam bagaimana masjid dapat menjadi tempat yang relevan bagi generasi milenial. Ia menekankan pentingnya menarik generasi muda untuk terlibat aktif dalam kehidupan masjid dan memahami pentingnya agama dalam kehidupan sehari-hari.

2. Kedudukan Akhlak Bagi Setiap Muslim: Pelatihan ini menggarisbawahi pentingnya akhlak dan moral dalam kehidupan seorang Muslim. Peserta pelatihan diingatkan bahwa perilaku baik dan etika yang kuat merupakan fondasi dari iman yang sejati.

3. Peran Masjid dalam Penguatan Penerapan Syariat Islam secara Kaffah: Pelatihan ini menyoroti peran penting masjid dalam memfasilitasi pemahaman dan pengamalan Syariat Islam secara menyeluruh, tentang bagaimana masjid dapat menjadi pusat pendidikan agama dan pengetahuan.

4. Dari Masjid Menuju Era Society 5.0: Pembahasan bagaimana masjid dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan perubahan dalam masyarakat. Dalam era Society 5.0 yang serba terhubung, masjid harus tetap relevan dalam menyebarkan pesan-pesan agama.

5. Masjid dan Peran-perannya dalam Lintasan Sejarah: Pengulasan sejarah tentang peran masjid dalam peradaban umat Islam. Peserta pelatihan diajak untuk merenungkan warisan budaya dan spiritual yang dibawa oleh masjid sepanjang sejarah.

6. Peran Badan Kemakmuran Masjid (BKM) dalam Menangkal Paham Radikalisme: Salah satu topik penting adalah bagaimana BKM dapat berperan dalam melindungi masyarakat dari paham-paham radikal, tentang strategi yang dapat digunakan oleh BKM untuk memerangi ekstremisme.

7. Membangun Spirit Dakwah Pengurus Badan Kemakmuran Masjid: Pentingnya membangun semangat dakwah di kalangan pengurus BKM. Mereka memiliki peran kunci dalam menyebarkan ajaran Islam yang moderat dan toleran.

8. Membangun Mentalitas Entrepreneur Badan Kemakmuran Masjid: Terakhir, pelatihan mencakup cara-cara di mana BKM dapat mengelola sumber daya dengan efisien untuk kegiatan sosial keagamaan. Ini mencakup pengelolaan dana dan aset masjid untuk proyek-proyek yang bermanfaat bagi masyarakat.

Pelatihan ini dianggap sangat bermanfaat dalam menambah wawasan para pengurus Badan Kemakmuran Masjid (BKM) di tengah arus modernisme yang sedang mengerus kehidupan spiritual masyarakat. Diharapkan bahwa pengalaman dan wawasan yang diberikan dalam acara ini dapat menginspirasi para pengurus BKM untuk melakukan inovasi-inovasi dalam kegiatan sosial keagamaan di masjid mereka. Hal ini diharapkan akan menjadikan masjid sebagai tempat yang paling menarik dan menyenangkan bagi masyarakat, sekaligus mengembalikan peran masjid sebagai pusat peradaban umat Islam di era modern ini. Semua ini menjadi langkah penting menuju terwujudnya masyarakat yang lebih berkualitas secara spiritual dan sosial. [Suarman]