Dari Rimba Perkebunan Karet Terpencil ke Kampus Prestisius: Liputan Khusus Kisah Inspiratif Lintang Sari
Di dalam kehidupan yang sering kali dikuasai oleh kebisingan perkotaan dan hiruk-pikuk kota besar, terdapat cerita-cerita yang tersembunyi di sudut-sudut terpencil yang begitu menginspirasi. Salah satu cerita inspiratif yang harus diceritakan adalah tentang seorang mahasiswi berprestasi bernama Lintang Sari. Lintang Sari berasal dari sebuah desa terpencil di Aceh Timur yang jauh dari hiruk-pikuk perkotaan, di mana nama desanya bahkan mungkin tidak pernah didengar oleh banyak orang. Artikel ini akan membawa Anda dalam perjalanan ke dalam dunia Lintang Sari dan desanya yang hijau dan terpencil. [Baca Selengkapnya]
Suarman
9/5/2023


Di dalam kehidupan yang sering kali dikuasai oleh kebisingan perkotaan dan hiruk-pikuk kota besar, terdapat cerita-cerita yang tersembunyi di sudut-sudut terpencil yang begitu menginspirasi. Salah satu cerita inspiratif yang harus diceritakan adalah tentang seorang mahasiswi berprestasi bernama Lintang Sari. Lintang Sari berasal dari sebuah desa terpencil di Aceh Timur yang jauh dari hiruk-pikuk perkotaan, di mana nama desanya bahkan mungkin tidak pernah didengar oleh banyak orang. Artikel ini akan membawa Anda dalam perjalanan ke dalam dunia Lintang Sari dan desanya yang hijau dan terpencil.
Lintang Sari adalah seorang gadis luar biasa yang lahir pada tanggal 13 Juni 2000 di sudut desa di Aceh Timur, desa dengan keindahan alamnya dan kehidupan yang tenang. Namun, di desa Punti Payong, kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, kehidupan tenang bukan berarti kehidupan tanpa tantangan. Desa ini terpencil, dan akses ke desa ini tidaklah mudah. Tidak ada transportasi umum yang mencapai desa ini, dan untuk mencapainya dari jalan raya provinsi, diperlukan waktu setidaknya satu jam perjalanan dengan sepeda motor melalui jalanan berlumpur.
Saat Anda mengikuti jalan menuju desa ini, yang Anda lihat di sepanjang perjalanan adalah pemandangan perkebunan karet dan sawit yang tak berujung. Jalanan yang ekstrem ini menjadi semakin sulit saat musim hujan tiba, ketika tanah menjadi licin dan berlumpur. Namun, desa ini memiliki keindahan sendiri dalam keheningannya. Hijau pepohonan dan keasrian alam menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari penduduk desa.
Lintang Sari adalah anak pertama dari empat bersaudara. Ayahnya, Mardi, adalah seorang pekerja upah di perkebunan karet, sementara ibunya, Samiyem, adalah seorang ibu rumah tangga yang penuh kasih yang mengurus rumah tangga mereka. Di lingkungan keluarga yang penuh kasih ini, Lintang Sari tumbuh dan memupuk tekadnya untuk mencapai impian-impian besar dalam hidupnya.
Namun, impian-impiannya tidak datang begitu saja. Desanya yang terpencil membawa berbagai kendala, dan informasi tentang kesempatan pendidikan tinggi sangatlah terbatas. Setelah menyelesaikan sekolah menengahnya, Lintang Sari mengalami masa pengangguran selama setahun. Kendala ekonomi dan kurangnya akses informasi membuatnya terhenti sejenak dalam mengejar pendidikan tinggi.
Tetapi, semangat Lintang Sari tidak pernah padam. Ketika kesempatan tiba, dia tidak ragu-ragu untuk mengejarnya. Saat dia mendengar tentang Sekolah Tinggi Agama Islam Tgk Chik Pante Kulu yang memberikan beasiswa penuh dan gratis asrama bagi mahasiswa kurang mampu, dia tahu ini adalah kesempatan yang dia tunggu-tunggu.
Kisah haru terjadi saat Lintang Sari dan temannya berjanji untuk pergi bersama ke Banda Aceh untuk mendaftar di kampus tersebut. Namun, pada hari keberangkatan, temannya berangkat sendiri terlebih dahulu, meninggalkan Lintang Sari di belakang. Pada hari itu juga, orangtuanya mencari bantuan untuk membawanya ke Banda Aceh dengan mobil pekerja perkebunan, Lintang Sari duduk di belakang mobil bak terbuka itu. Mereka harus menempuh perjalanan ekstrem dan berlumpur menuju kota yang menjadi harapan masa depan Lintang Sari.
Di kampus STAI Tgk Chik Pante Kulu, Lintang Sari membuktikan dirinya sebagai mahasiswi berprestasi. Dia adalah mahasiswi semester akhir jurusan Hukum Ekonomi Syariah dengan IPK 3.78 yang mengesankan. Namun, prestasi akademisnya hanya sebagian dari apa yang membuatnya begitu istimewa.
Selain mengejar ilmu, Lintang Sari juga berperan sebagai seorang MC dalam berbagai acara, baik di lingkungan kampus maupun luar kampus. Kemampuannya dalam berbicara yang luar biasa dan kemampuannya untuk memimpin acara dengan energi positif menjadikannya salah satu mahasiswa yang sangat dihormati dalam komunitasnya.
Lintang Sari juga memiliki impian besar untuk masa depannya. Salah satu cita-citanya adalah bekerja di Bank Syariah, dan setelah itu, dia berencana untuk mengejar gelar S2. Ketika ditanya tentang motivasinya, dia menjawab dengan tegas, "Tidak ada yang bisa menghalangi Anda kecuali diri Anda sendiri. Jika Anda memutuskan untuk maju, Anda akan mencapai tujuan Anda."
Dari sekian prestasi, Lintang Sari juga pernah meraih juara III lomba pidato dalam Bahasa Inggris di kampusnya. Ini adalah salah satu contoh bagaimana dia terus berkembang dan mengejar kesempatan-kesempatan baru dalam hidupnya.
Namun, keberhasilan Lintang Sari tidak hanya diukur dari prestasinya di kampus. Ketika dia kembali ke kampung halamannya selama liburan kuliah, dia membawa bersama ilmu yang telah dia pelajari dan memberikan dampak positif pada masyarakat desanya. Dia menjadi penyemangat dengan cerita inspiratifnya, berbagi pengalaman, dan mengajak generasi muda untuk bermimpi besar dan mengejar pendidikan tinggi. Tindakan ini menjadikan Lintang Sari sebagai seorang panutan di desanya dan memotivasi banyak orang untuk mengikuti jejaknya.
Dalam wawancara eksklusif, Lintang Sari juga memberikan penghargaan untuk kampusnya, menggambarkannya sebagai tempat yang "sejuk dan asri karena terdapat banyak pohon dan nyaman untuk belajar." Ini adalah bukti bahwa meskipun berasal dari desa terpencil, seseorang tetap dapat tumbuh dan berkembang di lingkungan yang mendukung.
Kisah Lintang Sari adalah pengingat bahwa ketika ada kemauan, ada jalan. Kesuksesan tidak memandang latar belakang atau kondisi sosial, tetapi lebih tentang tekad dan kerja keras. Semangatnya yang tak terbatas adalah inspirasi bagi kita semua untuk tidak pernah menyerah dalam mencapai impian kita, bahkan dalam kondisi yang paling sulit sekalipun. Lintang Sari telah membuktikan bahwa siapapun, dari mana pun mereka berasal, bisa menjadi apapun yang mereka inginkan.
Lintang Sari adalah contoh nyata bahwa ketika kita memiliki tekad yang kuat untuk mencapai impian kita, kita dapat mengatasi segala rintangan, bahkan jika kita berasal dari tempat yang jauh dari sorotan dunia. Cerita tentang desanya yang hijau dan terpencil menjadi latar belakang inspiratif bagi perjuangan dan prestasi luar biasa yang telah dia raih. [Suarman]
Kampus STAI-PTIA
Sekretariat
Jln. T. Nyak Arief Darussalam. Banda Aceh 23111


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
Yayasan Tgk. Chik Pante Kulu
STAI
Copyright © 2023 STAI Tgk, Chik Pante Kulu. All Right Reserved
Prodi PAI
pai@staipantekulu.ac.id
0852-7750-8198
Prodi HKI
hki@staipantekulu.ac.id
0852-6235-1671
Prodi HES
hes@staipantekulu.ac.id
0852-9675-5200
Follow Media Socials
Hubungi Kami:
Akademik
it.pantekulu@gmail.com
0853-5866-7597
PMB
pmb@staipantekulu.ac.id
0853-5866-7597