Bahagianya Anak Yatim di Masjid Istiqamah Sakti

Kamis pagi itu, suasana kota Lameulo yang tak seperti hari-hari biasanya. Bagi masyarakat yang melintas Beureuneun- Tangse tentu Pasar Sakti Lamlo merupakan suatu "kota" kecil yang memanjakan mata utk berbelanja kebutuhan hari-harinya. Namun hari itu, ditengah pasar ada Masjid Istiqamah Sakti yang ramai dikunjungi oleh anak-anak seumuran 8-15 tahun. Masjid yang memiliki arsitektur ornamen yang mirip ornamen dinding masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh itu, terdengar muratal Qur'an dan suara pengumuman dari pengurus masjid. [Baca Selengkapnya]

9/28/2023

Penulis Artikel:

Tgk. Burhudddin, MA

Dosen STAI Tgk Chiek Pante & Pengurus ISAD Aceh

Kamis pagi itu, suasana kota Lameulo yang tak seperti hari-hari biasanya. Bagi masyarakat yang melintas Beureuneun- Tangse tentu Pasar Sakti Lamlo merupakan suatu "kota" kecil yang memanjakan mata utk berbelanja kebutuhan hari-harinya. Namun hari itu, ditengah pasar ada Masjid Istiqamah Sakti yang ramai dikunjungi oleh anak-anak seumuran 8-15 tahun. Masjid yang memiliki arsitektur ornamen yang mirip ornamen dinding masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh itu, terdengar muratal Qur'an dan suara pengumuman dari pengurus masjid.

Saya yang saat itu sedang pulang ke rumah mertua penasaran, terdengar sayup-sayup dari rumah di Gampong yang lokasinya tak jauh dari Masjid. Bagi masyarakat keeramaian yang biasanya ada di pasar, saya berjalan ke pasar. Namun hari itu diluar jam ibadah sekitar pukul 9 WIB masjid sudah terlihat ramai berdatangan mobil-mobil pick up yang ditumpangi oleh anak-anak. Parkir diperkarangan masjid penuh disesaki motor, mobil dan orang-orang yang mengantarkan makanan dan sumbangan. Mereka adalah perwakilan dari berbagai Gampong dari Kecamatan Sakti.

Kedatangan orang-orang ke masjid tak lain adalah untuk memenuhi undangan pengurus Masjid Istiqamah. Pengurus masjid terlihat sedang bolak- balik mengatur kedatangan "tamu istimewa" dari setiap Gampong. Mereka ada anak yatim/piatu, yang akan mendapatkan santunan di hari peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw. Anak-anak yatim tersebut mendapatkan tempat kemuliaan yang sudah dipersipkan oleh panitia. Mereka duduk berbaris, berdasarkan urutan Gampong mereka yang setiap Gampong diwakili oleh perangkat Gampong. Senyum indah terpancar dari wajah-wajah yang terlihat sangat senang dan bahagia.

Berdasarkan keterangan yang penulis tanyakan ke Pengurus Masjid, kegiatan seperti ini sudah rutin dilaksanakan setiap tahun nya, disudut Masjid di sediakan satu kotak "khusus" anak yatim yang hanya di buka setahun dua kali, yaitu saat Bulan Maulid dan Hari Raya Idul Fitri. Kegiatan hari itu diisi dengan kegiatan shalawat, baca Alquran dari salah seorang dari anak yatim, sambutan Imum Masjid dan ceramah tentang keutamaan maulid dan hikmah dari keutamaan memelihara anak yatim.

Dari sambutan panitia disebutkan bahwa penyaluran sumbangan kepada anak yatim ini berasal dari sumbangan masyarakat, Pasar Sakti, dan Gampong yang di se-Kecamatan Sakti. Masing-masing Gampong telah membawa anak-anak yatim sekitar 8-15 orang per Gampong. Setiap anak yatim mendapatkan sumbangan kain sarung dan dana sosial sekitar Rp. 800.000 per anak. Setelah penyerahan bantuan anak-anak yatim dan yang hadir dimasjid juga diberikan makanan oleh Pengurus Masjid.

Begitulah kebahagiaan yang begitu indah itu adalah buah dari kecintaan terhadap Baginda Nabi Muhammad Saw. Dihari sang kekasih dilahirkan dibahagiakan pula anak-anak yatim itu, sang penceramah mengingatkan dengan membahagiakan hati-hati mereka, bahwa dulunya nabi kita Muhammad Saw juga dalam kondisi yatim, diasuh oleh kakeknya lalu dilanjutkan oleh pamannya. Kondisi nabi kita Muhammad Saw bahkan tak sempatpun berjumpa dengan sang ayahnya yang bernama Abdullah, tak ada foto bahkan. itulah salah satu penggalan nasehat yang disampaikan oleh penceramah. Anak-anak yatim dan Jamaah yang hadir terharu dan tertegun. Terdengar lirih suara salawat terucapkan dari mulut mereka. Sungguh kebahagiaan telah meliputi relung jiwa nan suci, hati yang bersih dan mulia. Melalui momentum Maulid Nabi Muhammad Saw inilah, kita manfaatkan peluang dan kesempatan mulia untuk berbagi kebaikan dan kebahagiaan. Menghidupkan ajaran nya, memuliakan Nabi Muhammad Saw melalui perbaikan-perbaikan ibadah dan muamalah kita sesama manusia dan kaum muslimin khususnya. Mari di Bulan Maulid ini kita memperdalam kecintaan kita kepada Baginda Nabi Muhammad Saw, mencintai nya dengan lebih besar dari kecintaan kita terhadap siapapun.

Salamu'alayka yaa Rasulullah.

Salamu'alayka yaa Habibullah

Salamu'alayka yaa Nabiyullah